novi puspita widiananda

satu untuk semua

Pages

profile icons


TUGAS
PENGEMBANGAN BAHAN DAN SUMBER BELAJAR KIMIA BERBASIS BAHAN LOKAL



Di susun Oleh :
NOVI PUSPITA WIDIANANDA
ACC 110 058


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
2012



Standar Kompetensi : Memahami sistem dispersi koloid yang ada di sekitar.
Kompetensi Dasar
-       Memahami sistem dispersi koloid yang ada di sekitar
-       Mengelompokkan sistem dispersi koloid berdasarkan bahan yang ada disekitar.
Indikator
-       Menjelaskan pengertian suspensi koloid
-       Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati, dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan (homogen/heterogen, dan penyaringan)
-       Mengelompokan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya.
Tujuan Pembelajaran
-       Siswa mampu menjelaskan pengertian suspensi koloid
-       Siswa diharapkan mampu mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati, dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan (homogen/heterogen, dan penyaringan)
-       Siswa diharapkan dapat mengelompokan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya.
·           Wacana Percobaan
Sistem koloid dibedakan atas tingkat wujud fasa terdispersi dan medium pendispersinya. Sementara itu, berdasarkan ukuran partikel fasa terdispersinya sistem koloid terletak antara larutan sejati dan suspensi kasar.
Sistem dispersi merupakan campuran antara zat terlarut dengan pelarut. Dalam sistem dispersi, zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan zat pelarut. Zat terlarut dinamakan fasa terdispersi, sementara zat pelarutnya dinamakan medium pendispersi. Jadi, sistem dispersi adalah pencampuran antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi yang bercampur secara merata.
 a.         Dispersi Kasar
Dispersi kasar disebut juga suspensi. Suspensi merupakan campuran heterogen antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi. Fasa terdispersi dengan medium pendispersi. Fasa terdispersi biasanya berupa padatan sedangkan medium pendispersi zat cair. Oleh karena dispersi kasar merupakan campuran heterogen, maka antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi dapat dibedakan dengan jelas. Fasa perdipersi mempunyai ukuran partikel lebih besar dari 10-5 cm sehingga akan terlihat sebagai endapan. Contoh campuran tepung dengan air. Dalam campuran tepung dengan air, antara fasa terdispersi (tepung) dengan medium pendispersi (air) dapat dibedakan karena tepung barada di dasar wadah.
b.        Dispersi Halus
Dispersi halus disebut juga larutan sejati atau dispersi molekuler. Larutan sejati adalah campuran antara fasa terdispersi yang berwujud zat padat atau cair dengan medium pendispersi yang berupa zat cair. Dalam larutan sejati, fasa terdispersi larut sempurna ke dalam medium perdispersi, sehingga terbentuk campuran homogen. Campuran homogen disebut juga larutan. Dalam larutan homogen, antara fasa terdispersi dengan medium pendispersi tidak dapat dibedakan. Oleh karena ukuran partikel fasa terdispersi antara 10-7 – 10-5 cm, maka fasa terdispersi dapat larut dalam medium pendispersi.
c.         Dispersi Koloid
Dispersi koloid adalah campuran antara sistem dispersi kasar dengan dispersi halus. Dalam sistem koloid antara fasa terdispersi dengan medium pendispersinya tampak homogen. Namun sesungguhnya, dispersi koloid merupakan campuran heterogen. Hal ini akan tampak dengan jelas saat dispersi koloid diamati menggunakan mikroskop ultra. Contoh dispersi koloid yaitu campuran air dengan tinta.


Secara umum perbedaan antara ketiga sistem dispersi tersebut diatas diberikan dalam tabel berikut.
No
Dispersi kasar
Dispersi Halus
Dispersi Koloid
1
Heterogen
Homogen
Tampak homogen
2
Dua fasa
Satu fasa
Dua fasa
3
Keruh ada endapan
Jernih
Keruh tanpa endapan
4
Dapat disaring
Tidak dapat disaring
Dapat disaring dengan kertas ultra
5
Tidak stabil
Stabil
Tidak Stabil
6
Diameter partikel antara >10-5cm
Diameter partikel < 10-5cm
Diameter partikel antara 10-7­- 10-5cm
           
         Lembar Kerja Siswa
Membedakan  Pada
Tanah Gambut, Santan Dan Garam
-            Tujuan Percobaan
Mengamati berbagai perbedaan yang tampak pada dispersi kasar, dispersi halus dan dispersi koloid yang ada disekitarnya.
-            Alat dan Bahan
·         Alat
Alat
Jumlah
Erlenmeyar 100 mL
6 buah
Pengaduk
3 buah
Kertas saring
3 buah
Corong
3 buah
·         Bahan
Bahan
Jumlah
Aquades
60 mL
Tanah gambut
5 gram
Santan
20 mL
Garam dapur
5 gram
-            Prosedur kerja
1.         Siapkan 3 buah erlenmeyer, tandai dengan huruf A, B, dan C
2.         Isi setiap erlenmeyer dengan air
3.         Masukan tanah gambut kedalam erlenmeyer A, santan kedalam erlenmeyer B dan garam ke erlenmeyer C
4.         Aduk ketiga campuran dalam erlenmeyer tersebut kemudian diamkan 15 menit.
5.         Amati keadaan ketiga campuran setelah didiamkan.
6.         Saringlah ketiga campuran serta catatlah hasilnya pada tabel hasil pengamatan.
 
-            Hasil Percobaan



Erlenmeyer A : Berisi Air
Erlenmeyer B : Berisi Air
Erlenmeyer C : Berisi Air


Larutan di diamkan selama 15 menit
Erlenmeyer A : Berisi Air + Tanah gambut
Erlenmeyer B : Berisi Air + santan
Erlenmeyer C : Berisi Air + garam

Setelah 15 menit dan disaring
Erlenmeyer A : Berisi Air + Tanah gambut
Erlenmeyer B : Berisi Air + santan
Erlenmeyer C : Berisi Air + garam



Larutan yang dapat disaring dan tidak


-            Tabel hasil pengamatan
No
Sifat Campuran
Campuran air dengan
Tanah gambut
Santan
Garam dapur
1
Larut/tidak
 Tidak larut
Tidak larut
Larut
2
Bening/keruh
Keruh ada endapan
Keruh
Bening
3
Satu fasa/dua fasa
Dua fasa
Dua fasa
Satu fasa
4
Stabil/tidak
Tidak Stabil
Tampak Stabil
Stabil
5
Dapat disaring/tidak
Dapat disaring
Dapat disaring
Tidak
-            Pertanyaan
1.    Diantara ketiga campuran di atas campuran manakah yang merupakan dispersi kasar, dispersi halus dan dispersi koloid?
2.    Apa yang membedakan antara ketiga campuran diatas?
3.    Apa kesimpulan dari praktikum di atas?
Jawaban pertanyaan:
1.        Campuran air dan tanah gambut merupakan dispersi kasar, campuran air dan garam merupakan dispersi halus, sedangkan campuran air dan santan adalah sistem koloid.
2.        Yang membedakan antara ketiga campuran tersebut adalah untuk tanah gambut : tidak larut, keruh ada endapan, dua fasa, tidak stabil, dan dapat disaring. Untuk santan : tidak larut, keruh, dua fasa, stabil, dan dapat disaring. Sedangkan untuk garam : larut, bening, satu fasa, stabil dan tidak dapat disaring.
3.        Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa yang termasuk dispersi kasar adalah tanah gambut, dispersi koloid adalah santan dan dispersi halus adalah larutan garam. Untuk ciri-ciri dispersi kasar yaitu tidak larut, dua fasa, keruh ada endapan, dapat disaring, dan tidak stabil. Untuk ciri-ciri dispersi halus yang dilihat dari hasil percobaan yaitu larut, satu fasa, jernih, tidak dapat disaring dan stabil. Untuk ciri-ciri sistem koloid yaitu tidak larut, keruh, dua fasa, tampak stabil dan dapat disaring.
·           Konsep dari Percobaan
Konsep yang ditemukan dari percobaan ini adalah :
1)        Larutan tanah gambut merupakan dispersi kasar yang memiliki sifat, yaitu :
-          Tidak larut
-          Dua fasa
-          Keruh ada endapan
-          Dapat disaring
-          Tidak stabil
2)        Larutan garam merupakan Dispersi halus atau larutan sejati yang memiliki sifat, yaitu :
-          Larut
-          Satu fasa
-          Jernih
-          Tidak dapat disaring
-          Stabil
3)        Larutan santan merupakan sistem koloid yang memiliki sifat, yaitu :
-          Tidak larut
-          Keruh
-          Dua fasa
-          Tampak stabil
-          Dapat disaring
·           Daftar Pustaka
Sulami, Emi dan Anis Dyah Rufaida. 2009. Buku Panduan Pendidik Kimia Kelas XI. Klaten : Intan Pariwara.
Tim penyusun. 2003. Kimia 2b kelas 2 SMU semester 2. Klaten : Intan Pariwara.

·           Lampiran
-          PPT dari hasil percobaan

0 komentar:

Posting Komentar