Nama : Novi Puspita Widiananda
NIM : ACC 110 058
|
LAPORAN
KROMATOGRAFI KERTAS
A.
Pendahuluan
1.
Definisi
Kromatografi
Kromatografi adalah metode yang digunakan untuk memisahkan
komponen dalam sampel, dimana komponen tersebut didistribusikan diantara dua
fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak/mobil.
Fasa diam berupa padatan/cair yang dilapiskan pada padatan/gel. Pada pemisahan ini senyawa-senyawa yang akan dipisahkan ditempatkan dalam sistem yang bergerak mengalir melalui suatu sistem yang diam, dan selama pengaliran fasa mobil akan terjadi pelarutan, adsorpsi, dan penguapan. Pada prinsipnya semua cara pemisahan kromatografi mengalami proses yang sama yaitu adanya distribusi komponen-komponen dalam fasa diam dan fasa gerak dengan memanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat-sifat fisik komponen yang hendak dipisahkan (Mulja, 1995). Perbedaaan sifat tersebut diantaranya :
Fasa diam berupa padatan/cair yang dilapiskan pada padatan/gel. Pada pemisahan ini senyawa-senyawa yang akan dipisahkan ditempatkan dalam sistem yang bergerak mengalir melalui suatu sistem yang diam, dan selama pengaliran fasa mobil akan terjadi pelarutan, adsorpsi, dan penguapan. Pada prinsipnya semua cara pemisahan kromatografi mengalami proses yang sama yaitu adanya distribusi komponen-komponen dalam fasa diam dan fasa gerak dengan memanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat-sifat fisik komponen yang hendak dipisahkan (Mulja, 1995). Perbedaaan sifat tersebut diantaranya :
1.
Kelarutan
yang berbeda terhadap suatu pelarut
2.
Sifat
untuk bertaut (adsorpsi) yang berbeda satu sama lain dengan suatu serbuk bahan padat
3.
Sifat
dapat menguap pada temperatur yang berbeda satu sama lain.
Berdasarkan
asas terjadinya proses pemisahan maka kromatografi dibedakan menjadi 4
(Mulja, 1995), yaitu :
1.
Kromatografi
dengan asas adsorpsi.
Kromatografi
jenis ini menggunakan fasa diam padat dan fasa gerak cair atau gas. Pemisahan
komponen-komponennya akan sangat bergantung pada perbedaan polaritas
molekul-molekul yang akan dipisahkan.
2.
Kromatografi
dengan asas partisi.
Kromatografi
jenis ini memakai fasa diam cair dan fasa gerak cair. Pemisahan
komponen-komponen akan sangat tergantung pada perbedaan Kd (Koefisien
distribusi) molekul-molekul yang dipisahkan.
Kromatografi dengan asas filtrasi.
Kromatografi
jenis ini memakai fasa padat yang mempunyai sifat filtrasi terhadap komponen
yang mempunyai massa molekul relatif (Mr) yang tinggi dan fasa padat tersebut
dimiliki oleh gel atau sejenisnya sedangkan fasa geraknya adalah cairan.
Kromatografi dengan dasar filtrasi ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan bentuk
(struktur dan ukuran molekul).
3.
Kromatografi
dengan asas suhu kritik.
Pada
dasarnya merupakan pengembangan dari kromatografi gas, sebagai fasa mobil
dipakai CO2 dalam keadaan superkritik.
Secara teori, pemisahan kromatografi yang paling baik akan
diperoleh jika fase diam mempunyai luas permukaan sebesar-besarnya sehingga
terjadi keseimbangan yang baik antara fase gerak dan fase diam. Persyaratan
kedua agar pemisahan baik adalah fase gerak bergerak dengan cepat sehingga
difusi yang terjadi sekecil-kecilnya. Untuk memperoleh permukaan fase diam yang
luas, maka penjerap atau fase diam harus berupa serbuk halus. Sedangkan untuk
memaksa fase gerak bergerak cepat melalui fase diam yang berupa serbuk halus,
harus digunakan tekanan tinggi. Persyaratan tersebut menghasilkan teknik high
pressure liquid chromatography, yang selanjutnya lebih dikenal sebagai high
performance liquid chromatography (HPLC) atau kromatografi cair kinerja
tinggi (Gritter et al., 1991).
Kromatografi kertas
diterapkan untuk analisis campuran asam amino dengan sukses besar. Karena asam
amino memiliki sifat yang sangat mirip, dan asam-asam amino larut dalam air dan
tidak mudah menguap (tidak mungkin didistilasi), pemisahan asam amino adalah
masalah paling sukar yang dihadapi kimiawan di akhir abad 19 dan awal abad 20.
Jadi penemuan kromatografi kertas merupakan berita sangat baik bagi mereka.
2.
Peristiwa
Ketika dicelupkan ke air
Peristiwa
yang terjadi adalah ketika kertas saring yang ditetesi sampel dicelupkan ke
air, sampel di kertas komponen (kromatografi) dalam sampel dimana komponen tersebut
didistribusikan diantara dua fasa, yaitu fasa diam dan fasa gerak.
3.
Tujuan
Percobaan
v Menjelaskan
pengertian dari Kromatografi.
v Mengetahui asas dari percobaan
ini menggunakan Kromatografi kertas.
v Mengetahui bahan pewarna pada tinta,
saos ABC dan saos jajanan.
v Mengetahui
dampak dari menggunakan bahan pewarna pada sampel percobaan tersebut.
B.
Prosedur
Percobaan
1.
Alat
dan Bahan
Alat dan Bahan
|
Jumlah
|
Kertas
kromatografi
|
20
x 20 cm
|
Wadah
(mangkuk kecil)
|
3
buah
|
Lidi
|
1
buah
|
Penggaris
|
1
buah
|
Pensil
|
1
buah
|
Saos
ABC
|
Secukupnya
|
Saos
(gedung M)
|
Secukupnya
|
Saos
(gedung Tep)
|
Secukupnya
|
Tinta
print (hitam)
|
Secukupnya
|
Tinta
print (biru)
|
Secukupnya
|
Air
|
600
ml
|
2.
Prosedur
Kerja
a.
Di siapkan alat dan bahan.
b.
Di letakan ke lima bahan tersebut di
wadahnya masing-masing.
c.
Untuk kertas kromatografi, di potong
sebesar 20 x 20 cm dan di beri tanda titik setiap jarak 3 cm.
d.
Di ambil ke lima bahan tadi dengan
menggunakan lidi teteskan secukupnya di kertas kromatografi yang sudah diberi
tanda titik.
e.
Kemudian, di celupkan kromatografi
kertas tersebut kedalam air dan di amati apa yang terjadi.
C.
Hasil
Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari
percobaan ini
No
|
Prosedur kerja
|
Hasil Pengamatan
|
a. Siapkan
alat dan bahan
b. Letakan
ke lima bahan tersebut di wadahnya masing-masing
c. Untuk
kertas kromatografi, di potong menjadi beberapa bagian dan di beri tanda
titik setiap jarak 3 cm
d. Ambil
ke lima bahan tadi dengan menggunakan lidi tetesin secukupnya di kertas
kromatografi yang sudah diberi tanda titik
e. Kemudian,
celupkan kromatografi kertas tersebut kedalam air dan amati apa yang terjadi.
|
Sampel
yang digunakan
Saos
ABC Saos di gedung M
Saos
di gedung Tinta Hitam Tinta Biru
Tep
Kemudian
di tetesi sampel ke kertas kromatografi menggunakan lidi dan dicelupkan ke
dalam air.
Hasil
setelah dicelupkan.
|
D.
Pembahasan
Dalam percobaan ini,
yang digunakan adalah kromatografi kertas. kromatografi jenis yang memakai fasa
diam cair dan fasa gerak cair atau asas partisi. Dalam percobaan ini mengambil
sempel saos ABC dan saos jajanan serta tinta. Dalam Kromatografi kertas ini
menggunakan asas partisi, ekstraksi terjadi berulang dalam satu kali proses. Untuk pigmen tinta terlihat dari kelarutannya terhadap pelarut (air) besar dan daya
serapnya tinggi, sedangkan untuk saos ABC kelarutannya sangat kecil dan daya
serapnya rendah, dan untuk saos yang biasa digunakan untuk jajanan (pentol,
gorengan) yang memiliki
kelarutan yang cukup besar dan daya serap cukup tinggi.
Dari warna sampel yang digunakan
dapat membedakan mana yang mengandung pewarna alami dan
mana yang pewarna sintetik. Warna yang menggunakan pewarna alami biasanya daya serap
terhadap pelarut sangat lambat sehingga kelarutan kecil.
Sedangkan warna bahan makanan yang menggunakan bahan
sintetik daya serapnya tinggi terlihat dari penyebaran warna yang hampir sama
mendekati dengan daya serab pada bahan pewarna tinta.
Untuk fasa diam pada percobaan kromatografi yaitu tinta biru, tinta hitam, saos
ABC, dan saos jajanan. Sedangkan untuk fasa geraknya yaitu air.
Saos tomat merupakan
salah satu bentuk olahan yang dipergunakan sebagai bahan penyedap makanan, saos
tomat adalah bubur kental yang diperoleh dari pengolahan daging buah tomat yang
masak dan segar dengan penambahan bumbu-bumbu dan digunakan sebagai penyedap
makanan. Pewarna makanan merupakan bahan tambahan pangan yang dapat memperbaiki
penampakan makanan. Penambahan bahan pewarna makanan mempunyai beberapa tujuan
di antaranya adalah
·
Memberi kesan menarik bagi konsumen
·
Menyeragamkan dan menstabilkan warna
·
Serta menutupi perubahan warna akibat
proses pengolahan dan penyimpanan.
Secara garis besar pewarna dibedakan menjadi dua,
yaitu pewarna alami dan sintetik. Pewarna Alami adalah zat warna alami (pigmen)
yang diperoleh dari tumbuhan, hewan, atau dari sumber-sumber mineral. Pewarna
alami yang dikenal di antaranya adalah daun suji (warna hijau), daun jambu/daun
jati (warna merah), dan kunyit untuk pewarna kuning. Kelemahan pewarna alami
ini adalah warnanya yang tidak homogen dan ketersediaannya yang terbatas, sedangkan
kelebihannya adalah pewarna ini aman untuk dikonsumsi. Sedangkan, Pewarna
sintetik mempunyai kelebihan, yaitu warnanya homogen dan
penggunaannya sangat efisien karena hanya memerlukan jumlah yang sangat
sedikit. Akan tetapi, kekurangannya adalah jika pada saat proses terkontaminasi
logam berat, pewarna jenis ini akan berbahaya. Efek negatifnya
yaitu dapat menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik
(menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi
sel/jaringan), serta orang yang mengonsumsinya akan muntah, diare bercampur
darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan
peredaran darah. Bila menguap di udara, berupa gas yang tidak berwarna, dengan
bau yang tajam menyesakkan, sehingga merangsang hidung, tenggorokan, dan mata.
Bahan makanan yang
dilarang yaitu :
v Rhodamin
B
Rhodamin B
adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas.
Rhodamin B berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan
berwarna merah terang berpendar.
v Zat
Pewarna Kuning Metanil
Zat pewarna
kuning metanil adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan
cat berbentuk serbuk atau padat yang berwarna kuning kecoklatan.
Jadi, pada percobaan
menggunakan sampel saos ABC maupun saos jajanan serta tinta menggunakan bahan
pewarna sintetik. Yang pada umumnya berbahaya bagi manusia yang mengkonsumsinya
apa bila berlebih. Namun, untuk saos ABC bahan pewarnanya masih aman untuk dikonsumsi
walaupun terdapat sedikit bahan pewarna sintetik didalamnya. Ini dapat dilihat dari pengertian bahan
sintetik adalah bahan pewarna buatan.
E.
Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat
disimpulkan :
1. Kromatografi adalah metode yang digunakan
untuk memisahkan komponen dalam sampel, dimana komponen tersebut
didistribusikan diantara dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak/mobil.
2. Percobaan
kromatografi kertas dengan sampel saos ABC dan jajanan serta tinta menggunakan
Asas Partisi yaitu pada fasa diam
cair pada fasa bergerak cair.
3. Bahan
pewarna pada saos ABC maupun saos jajanan serta tinta yang digunakan merupakan bahan pewarna sintetik.
Namun, bahan pewarna pada saos ABC hanya sedikit mengandung bahan sintetik.
4. Dampak
dari menggunakan bahan pewarna sintetik yaitu dapat menyebabkan iritasi
lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat
mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), serta orang yang
mengonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan
kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah. Bila menguap di
udara, berupa gas yang tidak berwarna, dengan bau yang tajam menyesakkan,
sehingga merangsang hidung, tenggorokan, dan mata.