novi puspita widiananda

satu untuk semua

Pages

profile icons


Nama     : Novi Puspita Widiananda
NIM       : ACC 110 058

I.              Judul Percobaan : “Pembuktian Asam Basa dan Unsur Hara Pada Abu Tanaman”
II.           Tujuan Percobaan :
1.        Untuk mengidentifikasi sifat air abu tanaman
2.        Untuk mengidentifikasi unsur hara pada abu tanaman
III.        Dasar Teori
Asam basa merupakan salah satu sifat suatu zat baik yang berbentuk larutan maupun non pelarut. Sifat larutan asam basa :
Menurut Teori asam basa  menurut Arrhenius
ž asam: zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion Hidrogen (H+)
ž basa: zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-)
Indikator adalah alat untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat asam atau basa. Sedangkan indikator asam basa adalah suatu senyawa organik yang dipakai untuk mengetahui titik akhir titrasi asam basa. Beberapa indikator asam basa antara lain :
1)        Kertas Lakmus
Lakmus adalah asam lemah lakmus memiliki molekul yang sungguh rumit yang akan kita sederhanakan menjadi H Lit. “H” adalah proton yang dapat diberikan kepada yang lain. “Lit” adalah molekul asam lemah. Lakmus yang tidak terionisasi adalah merah, ketika terionisasi adalah biru.
Kertas lakmus
Asam
Basa
Merah
Merah
Biru
Biru
Merah
Biru
Nertal
Merah = Merah
Biru = Biru
LAKMUS


2)        Jingga metal (methyl orange)
Jingga metal adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam titrasi. Pada larutan yang bersifat basa, jingga metal berwarna kuning. Pada kasus jingga metal pada setengah tingkat dimana campuran merah dan kuning menghasilkan warna jingga terjadi pada pH 3 - 4,5.
3)        Fenolftalen
Fenolftalen adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan dan fenolftalen ini merupakan bentuk asam lemah yang lain. Pada kasus ini, asam lemah tidak berwarna dan ionnya berwarna merah muda terang. Penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan kearah kiri dan mengubah indikator menjadi tak berwarna. Peenambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dan kesetimbangan yang mengarah ke kanan untuk menggantikannya atau mengubah indikator menjadi merah muda. Range pH berkisar antara 8 – 10.
4)        Indikator universal
Indikator universal adalah gabungan dari beberapa indikator. Larutan indikator universal yang biasa digunakan dalam laboratorium terdiri dari metal jingga (trayek : 2,9-4,0), metal merah (trayek : 4,2-6,3), bromtimol biru (trayek : 6,0-7,6), dan fenolftalein (trayek : 8,3-10,0). Indikator-indikator itu memberi warna yang berbeda bergantung pada pH larutan.
Zat warna pada tanaman merupakan senyawa organik berwarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis. Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan.
Serbuk gergaji merupakan produk sampingan dari industri pengolahan kayu non kertas. Ringan Mudah dibentuk hanya dengan menambahkan sedikit air dan mampu menyimpan air dalam jumlah banyak. Dapat menyimpan zat hara seperti halnya tanah. Memiliki porositas yang cukup tinggi namun bisa diatur kepadatannya hingga mencapai tingkat porositas dengan mengatur rasio pemberian air. Namun serbuk gergaji juga punya banyak kekurangan yaitu mudah dijangkiti jamur sehingga dapat memakan akar tanaman akibat aktivitas jamur yang dapat menghasilkan temperatur yang tinggi. Perlu pemantauan, karena ketika serbuk gergaji dalam keadaan sangat kering, sifat granulanya akan muncul sehingga dapat mengurangi kemampuan dalam menyokong akar tanaman.
IV.        Alat dan bahan
a.    Alat
Alat
Ukuran
Jumlah
Kaleng
-
1 buah
Gelas kimia
50 ml
1 buah
Gelas kimia
100 ml
4 buah
Plat tetes
-
1 buah
Pipet
-
6 buah
Kertas penyaring
-
3 buah
Spatula
-
2 buah
Lumpang
-
1 buah
Alu
-
1 buah
b.    Bahan
Bahan
Jumlah
Bunga karamunting
20 ml
Kembang sepatu
20 ml
Kunyit
20 ml
Abu tanaman
80 ml
Kapur sirih
50 ml
Cuka
100 ml
Air galon
100 ml
V.           Cara Kerja
1.    Membakar sampah organik (serpihan kayu) sampai menjadi abu
2.    Memasukkan abu hasil pembakaran dalam wadah kaleng
3.    Mencampurkan abu dengan air dengan perbandingan 1:2
4.    Mengendapankan larutan selama 1 malam
5.    Menyaring filtrat dengan endapannya, kemudian menguji dengan indikator alami seperti bunga karamunting, kembang sepatu dan kunyit
6.    Amati warnanya dan tentukan sifat filtrate abu tersebut
7.    Sebagai perbandingan untuk menentukan sifat larutan, dapat dibuat dengan membuat larutan asam (cuka), larutan basa (air kapur), dan larutan netral (air galon)
8.    Filtrat yang masih tersisa kemudian di uapkan, jika terdapat endapan, lakukan uji nyala dengan cara membakar endapan, amati warna pembakaran

VI.        Hasil pengamatan
v  Air Abu
Yang di uji
Warna yang di hasilkan
Air Abu + Bunga Karamunting
Hijau lumut.
Air Abu + Kembang sepatu
Hijau muda kemerahan
Air Abu + Kunyit
Coklat
v  Cuka
Yang di uji
Warna yang di hasilkan
Cuka + bunga karamunting
Merah muda
Cuka + Kembang sepatu
Merah terang
Cuka + Kunyit
Kuning
v  Air Kapur
Yang di uji
Warna yang di hasillkan
Air Kapur + bunga karamunting
Coklat kehijauan
Air Kapur + kembang Sepatu
Hijau tua kemerahan
Air Kapur + Kunyit
Coklat tua
v  Air galon
Yang di uji
Warna yang di hasillkan
Air galon + bunga karamunting
Coklat muda
Air galon + kembang Sepatu
Unggu muda
Air galon + Kunyit
Kuning tua

VII.     Pembahasan
v  Pembahasan Abu tanaman
Serbuk gergaji merupakan produk sampingan dari industri pengolahan kayu non kertas. Ringan Mudah dibentuk hanya dengan menambahkan sedikit air dan mampu menyimpan air dalam jumlah banyak. Dapat menyimpan zat hara seperti halnya tanah. Memiliki porositas yang cukup tinggi namun bisa diatur kepadatannya hingga mencapai tingkat porositas dengan mengatur rasio pemberian air. Namun serbuk gergaji juga punya banyak kekurangan yaitu mudah dijangkiti jamur sehingga dapat memakan akar tanaman akibat aktivitas jamur yang dapat menghasilkan temperatur yang tinggi. Perlu pemantauan, karena ketika serbuk gergaji dalam keadaan sangat kering, sifat granulanya akan muncul sehingga dapat mengurangi kemampuan dalam menyokong akar tanaman.
Salah satu bahan bakar yang paling sederhana untuk memasak dan pemanasan rumah di musim dingin adalah serbuk gergaji. Produk limbah yang biasanya dibuang dan dapat diperoleh gratis atau dengan biaya nominal. Serbuk gergaji akan terbakar dengan baik hanya dalam kompor khusus dibangun yang sangat sederhana untuk membuat dan praktis tanpa biaya apa-apa. Bahan bakar selalu lampu dengan hanya satu pertandingan sedemikian unit dan dapat terbakar untuk jangka waktu yang lama dari enam, delapan atau bahkan dua belas jam
jika diinginkan dengan sekali tidak ada asap, tidak ada meniup atau mengipasi dan tidak ada pengisian bahan bakar.
Serbuk gergaji kering digunakan sebagai bahan bakar di sejumlah besar pabrik mebel, dan yang paling sering, untuk kiln mereka pengeringan. Uap yang paling sering pengiriman api sedang karena kemampuan transfer energi panas. Serbuk gergaji kering yang tertiup angin ke tungku pembakaran, mirip dengan pembangkit tenaga listrik pembakaran batubara besar. Sistem pembakaran udara pengiriman tidak bisa memaksa udara ke tumpukan barang-barang untuk pembakaran yang baik. Tapi bisa briket barang dan membakarnya dalam 'mereka, dan tidak ada, tidak perlu bonding agent jika menggunakan cukup tekanan untuk melepaskan lignin dalam partikel kayu.
Pada percobaan Pembuktian Asam Basa dan Unsur Hara Pada Abu Tanaman menggunakan indikator ekstrak kunyit, ekstrak bunga karamunting dan bunga kembang sepatu, serta larutan air cuka, air kapur, air abu dan air galon. Pada indikator ekstrak kunyit di campurkan dengan larutan air cuka mula-mula larutan air cuka berwarna bening, setelah ditetesi ekstrak kunyit sebanyak 5 tetes larutan berubah menjadi warna kuning dan bersifat asam. Pada indikator ekstrak kunyit di campurkan dengan larutan air kapur mula-mula larutan air kapur berwarna bening, setelah ditetesi ekstrak bunga karamunting sebanyak 5 tetes larutan berubah menjadi warna coklat kehijauan dan bersifat basa. Dan, pada indikator ekstrak kunyit dicampur dengan larutan air abu mula-mula larutan air abu berwarna bening, setelah ditetesi ekstrak kunyit sebanyak 5 tetes larutan berubah menjadi warna coklat dan bersifat basa. Pada indikator ekstrak kunyit dicampur air galon dengan mula-mula larutan air galon berwarna bening, setelah ditetesi ekstrak kunyit sebanyak 5 tetes larutan berubah menjadi warna kuning tua dan bersifat asam.
Pada indikator kedua menggunakan bunga karamunting yaitu pada larutan air cuka, air abu, air kapur dan air galon. Pada air cuka mula-mula larutan air cuka berwarna bening, setelah ditetesi ekstrak bunga karamunting sebanyak 5 tetes larutan berubah menjadi warna pinkdan bersifat asam. Pada air kapur mula-mula larutan air kapur berwarna bening, setelah ditetesi ekstrak bunga karamunting sebanyak 5 tetes larutan berubah menjadi warna coklat kehijauan dan bersifat basa. Pada air abu mula-mula larutan air abu berwarna bening, setelah ditetesi ekstrak bunga karamunting sebanyak 5 tetes larutan berubah menjadi warna hijau lumut dan bersifat basa. Dan, pada air galon mula-mula larutan air galon berwarna bening, setelah ditetesi ekstrak bunga karamunting sebanyak 5 tetes larutan berubah menjadi warna coklat muda dan bersifat asam.

Pada indikator ketiga menggunakan bunga kembang sepatu yaitu pada larutan air cuka, air abu, air kapur dan air galon. Pada air cuka mula-mula larutan air cuka berwarna bening, setelah ditetesi ekstrak bunga kembang sepatu sebanyak 5 tetes larutan berubah menjadi warna pink tua dan bersifat asam. Pada air kapur mula-mula larutan air kapur berwarna bening, setelah ditetesi ekstrak bunga kembang sepatu sebanyak 5 tetes larutan berubah menjadi warna hijau tua kemerahan dan bersifat basa. Pada air abu mula-mula larutan air abu berwarna bening, setelah ditetesi ekstrak bunga kembang sepatu sebanyak 5 tetes larutan berubah menjadi warna hijau muda kemerahan dan bersifat basa. Pada air galon mula-mula larutan air abu berwarna bening, setelah ditetesi ekstrak bunga kembang sepatu sebanyak 5 tetes larutan berubah menjadi warna hijau muda kemerahan dan bersifat basa.
v  Pembahasan Unsur Hara pada Abu Tanaman
Berdasarkan langkah kerja terakhir, filtrat yang masih tersisa diuapkan, dan terdapat endapan kemudian kita uji nyala dengn cara membakar endapan, warna api yang terlihat adalah kuning dan terdapat sedikit percikan. Hal tersebut dikarenakan abu tanaman mengandung karbon dan kalium (logam alkali gol.IA).Logam alkali memiliki sifat sangat reaktif. Logam alkali mempunyai spektrum emisi warna. Karena itulah ketika abu tanaman dipanaskan di atas nyala api, maka akan tampak warna kuning.
v  Pembahasan Uji nyala
            Unsur Na yang berasal dari NaCl merupakan logam alkali yang memiliki sifat karakteristik warna nyala , ketika NaCl (garam dapur) di panaskan di atas nyala api warna api “kuning”. Hal ini di karenakan struktur atom Na tersusun dari inti yang dikelilingi oleh-oleh elektron-elektron. Elektron-elektron berada pada keadaan diskrit. Apabila atom Na di panaskan, elektron dapat tereksitasi atau pindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Sewaktu pemanasan berhenti elektron tersebut kembali ke tingkat energi awal , di sertai pancaran cahaya dalam bentuk foton atau paket energi dengan frekuensi atau panjang gelombang tertentu.Dapat dilihat bahwa warna nyala yang diberikan logam dalam bentuk senyawa sama dengan warna nyala loga dalam bentuk unsur. Hal tersebut dapat dipahami dari tes nyala senyawa NaCl. Meski dalam fasa padat senyawa NaCl tersusun dari ion-ion Na+ dan Cl- , namun pada suhu tinggi akan menjadi atom Na dan Cl. Elektron elektron pada Na ini akan tereksitasi  dan kembali ketingkat energi awalnya dengan memancarkan cahaya dengan warna yang khas untuk logam Na.

VIII.  Kesimpulan
Setelah diperoleh data diatas dapat disimpulkan bahwa sebelum dipanaskan serbuk gergaji berwarna orange-kecoklatan dan baunya hanya khas bau kayu saja. Sedangkan pada saat dipanaskan di atas kompor serbuk gergaji menguap dan dihidupkan api di atas lubang kaleng tersebut dengan waktu 23 menit, yang terjadi api tersebut tidak dapat menyala karena dari dalam lubang tersebut mengeluarkan uap terus-menerus yang berupa air, sehingga api tidak bisa menyala. Setelah selesai dipanaskan, kaleng yang berisi serbuk gergaji diangkat dan kaleng tersebut dibuka, dari dalam kaleng tersebut menguap mengeluarkan asap yang berbau, yang terjadi pada permukaan atas serbuk belerang warnanya masih berwarna semula, namun pada permukaan bawahnya serbuk belerang tersebut berwarna coklat-kehitam-hitaman dan Padanya kandungan karbon di dalamnya.

IX.        Daftar Pustaka
Ahmad, hiskia.2001. Penuntun Belajar Kimia Dasar Kimia Larutan. Bandung : Citra Aditya Bakti.
Keenan,dkk. 1984. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.
Khopkar, S. M. 2007. Konsep-konsep Kimia Analitik penerjemah A. Saporahardjo. Jakarta : Universitas Indonesia press.
Petrruci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern (terjemahan : A. Suminar), edisi ke-4, jilid II. Erlangga : Jakarta.

X.           Lampiran
v  Foto hasil percobaan praktikum “Pembuktian Asam Basa dan Unsur Hara Pada Abu Tanaman”
Larutan abu
Larutan air kapur
Air galon
cuka
Ekstrak bunga karamunting
Ekstrak kunyit
Ekstrak bunga kembang sepatu
Penguji asam basa
Pembakaran kayu
Pengendapan abu
Air abu setelah disaring
Setelah dipanaskan
Abu yang dipanaskan
menyala ketika dimasukkan korek api


1 komentar:

selamat bergabung didunia blogger.
thx follow nya..

Posting Komentar