KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya yang berjudul “Lipid”.
Makalah ini berisikan
tentang pengertian lipid/lemak, jenis dan sumber
lipid/lemak serta fungsi
dan sifat lipid/lemak itu sendiri. Diharapkan Makalah
ini dapat memberikan informasi kepada
kita semua tentang lipid.
Akhir
kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini. Semoga Makalah ini dapat memberikan informasi bagi
semua pihak yang memerlukan.
Palangkaraya,
Maret 2011
Penyusun
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG.................................................................................................... 1
1.2 TUJUAN.......................................................................................................................... 2
1.3 RUMUSAN
MASALAH................................................................................................ 2
1.4 RUANG
LINGKUP........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ............................................................................................................................ DEFINISI
LIPID 3
2.2 JENIS
DAN SUMBER LIPID....................................................................................... 4
2.3 KLASIFIKASI
DAN SIFAT LIPID............................................................................. 10
2.4 SIFAT
FISIK DAN KIMIA LIPID............................................................................... 12
2.5 FUNGSI
LIPID.............................................................................................................. 13
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan....................................................................................................................... 14
3.2
Saran................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Secara
umum senyawa yang disebut lipid dapat diartikan sebagai suatu senyawa yang
dalam pelarut tidak larut dalam air, namun dapat larut dalam pelarut organik,
contohnya benzen, eter, dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan
gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu nama lain berdasarkan komponen
dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat
kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid),
kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein).
Lipid
adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang
terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik. Pelarut
organik yang dimaksud adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana,
dietil eter, dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid
dapat diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan. Lipid
didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak dari
organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut non
polar. Definisi ini berdasarkan atas sifat fisik, berlawanan dengan definisi
protein, karbohidrat, maupun asam nukleat yang berdasarkan atas struktur
kimianya. Istilah lipid mencakup berbagai macam kelompok senyawa yang
berbeda-beda strukturnya. Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak
merupakan sumber energi bagi tubuh. Besarnya energi yang dihasilkan per gram
lemak adalah lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat
atau 1 gram protein. 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori (kal).Lemak dalam
makanan merupakan campuran lemak heterogen yang sebagian besar terdiri dari
trigliserida. Triglesirida disebut lemak jika pada suhu ruang berbentuk
padatan, dan disebut minyak jika pada suhu ruang berbentuk cairan. Triglesirida
merupakan campuran asam-asam lemak, biasanya dengan panjang rantai karbon
sebanyak 12-22 dengan jumlah ikatan rangkap dari 0-4. Dalam lemak makanan juga
terdapat sejumlah kecil fosfolipid, sfingolipid, kolesterol, dan fitosterol.
Lemak yang akan dibicarakan disini adalah lemak netral yang merupakan ester
dari gliserol dan asam lemak. Gliserol mempunyai 3 gugusan hidroksil dimana
masing-masing akan mengikat 1 molekul asam lemak yang disebut trigliserol. Lipid
mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik.
Karena nonpolar, seperti alkohol, eter, atau kloroform. Fungsi biologis
terpenting lipid diantaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen
struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut
1.
Untuk mengetahui dan
memahami pengertian lipid/lemak.
2.
Mengetahui jenis dan
sumber lipid/lemak
3.
Mengetahui Fungsi dan
sifat lipid/lemak
1.3
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
permasalahan yang terurai diatas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Apa saja jenis dan
sumber Lipid atau lemak?
2.
Bagaimana karakteristik
dan sifat fisik dan kimia Lipid?
3.
Apa saja fungsi Lipid?
1.4
Ruang
Lingkup
Ruang lingkup dalam
makalah ini mengurai tentang jenis-jenis dan sumber lipid beserta fungsinya
serta mengurai tentang karakteristik dan sifat Lipid
BAB II
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
2.1 Definisi Lipid
Secara umum, Lipid merujuk pada
sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen meliputin asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang
larut di dalam lemak, monogliserida,digliserida, fosfolipid, glikolipid,
terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain. Lipid
didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang tak larut dalam air
yang diekstrak dari organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah
atau pelarut non polar.
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa
organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya
dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut
dalam air. Pelarut organik yang dimaksud
adalah pelarut organik non polar, seperti benzene, pentane, dietil eter, dan
karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstraksi
dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan. Lipid kompleks meliputi sub
kelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi zat-zat penyusun yang lebih
sederhana, yaitu lilin (waxes) dan
gliserida. Komponen-komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut
dengan menggunakan perbedaan kelarutannya disalam berbagai pelarut
organik.Sebagai contoh : Fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak
netral atas dasar ketidaklarutannya di dalam aseton. Suatu reaksi yang sangat
berguna untuk fraksionasi lipid adalah reaksi penyabunan, Alkali menghidrolisa
lipid kompleks dan menghasilkan sabun dari komponen yang mengandung asam-asam
lemak yang dapat diesterkan.
2.2
Jenis dan sumber Lipid
Salah satu komponen lemak adalah asam lemak. Menurut ada atau
tidaknya ikatan rangkap yang dikandung asam lemak, maka asam lemak dibagi
menjadi :
1.
Asam
lemak jenuh (Cn H2n O2), Saturated Fatty Acid (SFA)
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mempunyai ikatan
tunggal atom karbon (C) dimana masing-masing atom ini akan berikatan dengan
atom H. contohnya adalah asam butirat (C4), asam kaproat (C6),
asam kapritat (C8), dan asam kaprat (C10). Umumnya sampai
dengan C10 ini sifat asam lemak adalah cair dan mulai C12
sampai C24 bersifat padat. C4, C12 dan
lain-lain menunjukkan jumlah atom karbon yang terikat dalam rantai.
Sehubungan dengan jumlah atom C dalam asam lemak, maka kita mengenal
:
a.
Asam
lemak berantai pendek, yaitu bila atom C yang terikat sebanyak 4-6 buah.
b.
Asam
lemak berantai sedang, yaitu bila atom C yang terikat sebanyak 8-12 buah.
c.
Asam
lemak berantai panjang, yaitu bila atom C yang terikat sebanyak 12-24 buah.
Asam lemak jenuh berasal dari berbagai sumber asam lemak
diantaranya :
Macam Asam
Lemak Jenuh
|
Sumbernya
|
Panjang
Rantai
|
Sifat
Fisik
|
Asam laurat
Asam miristat
Asam palmitat
Asam stearat
Asam arakhidat
Asam behenat
Asam lignoserat
Asam butirat
Asam kaproat
Asam kaprilat
Asam kaprat
|
Minyak kelapa
Minyak nabati
Minyak nabati dan hewani
Minyak nabati dan hewani 1
Minyak kacang
Minyak kacang
Minyak kacang
Lemak butter
Lemak butter
Minyak kelapa
Minyak butter
Minyak kelapa
Minyak salam
|
C12
C14
C16
C18
C20
C22
C24
C4
C6
C8
C10
|
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Padat
Cair
Cair
Cair
Cair
|
2.
Asam
lemak tak jenuh tunggal (MUFA / C6H2nO2)
Asam lemak tak jenuh tunggal merupakan asam lemak yang selalu
mengandung 1 ikatan rangkap antara 2 atom C dengan kehilangan paling sedikit 2
atom H. Contohnya adalah asam burat, asam palmitoleat (C12), dan
asam oleat (C18) umumnya banyak terdapat pada lemak nabati atau
hewani. Sumber dari asam lemak tidak jenuh dengan ikatan rangkap tunggal (MUFA,Mono Unsaturated Fatty Acid) dapat
dilihat dalam tabel berikut
Macamnya
|
Sumber
|
Panjang Rantai
|
Sifat Fisik
|
Asam
Palmitoleat
|
-
Lemak
nabati
-
Lemak
hewani
|
C16
|
Cair
|
Asam Oleat
|
-
Lemak
nabati
-
Lemak
hewani
-
75%
minyak live
-
30%
Lemak babi
-
40%
Lemak Sapi dan domba
|
C18
|
Cair
|
3.
Asam
Lemak tak Jenuh poli (PUFA,Poly
Unsaturated Fatty Acid) (CNH2n)2
Asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap banyak merupakan
asam lemak yang mengandung lebih dari 1 ikatan rangkap.Asam lemak ini akan
kehilangan paling sedikit 4 atom H.Contohnya adalah asam lemak linoleat (C18)
berikatan rangkap dua, asam lemak eleostearat (C18) berikatan
rangkap tiga, dan lain sebagainya.PUFA disebut juga sebagai asam lemak
essensial (EFA, Essensial Fatty Acid)
sumber dari asam lemak tak jenuh poli disajikan dalam tabel berikut :
Macamnya
|
Sumber
|
Panjang Rantai
|
Sifat fisik
|
Asam Linoleat
|
-
10%
dalam adpokat
-
20%
- 30% dalam kacang atau lemak ayam
-
50%
- 60% dalam minyak jagung
-
70%
dalam minyak kapas
|
C18
|
Cair
|
Asam eleostearat
|
-
Lemak
Sapi, lemak ayam dan lemak nabati
|
C18
|
Cair
|
Asam Linolenat
|
-
20%
dalam hati, lemak babi
-
7%
dalam kacang kedelai
|
C18
|
Cair
|
Asam arakhidonat
|
-
Lemak
hewani
-
Lemak
kacang tanah
|
C20
|
Cair
|
Tabel Kandungan SFA,MUFA, dan PUFA berbagai jenis lemak
No
|
Jenis Lemak
|
SFA (%)
|
MUFA (%)
|
PUFA (%)
|
1
|
Minyak Kelapa
|
90
|
8
|
2
|
2
|
Minyak Sawit
|
47
|
43
|
10
|
3
|
Minyak Kacang Tanah
|
15
|
65
|
18
|
4
|
Minyak Jagung
|
13
|
32
|
55
|
5
|
Minyak Kedelai
|
15
|
30
|
55
|
6
|
Minyak Ikan
|
20-35
|
20-55
|
20-50
|
Dalam konteks ilmu gizi lemak yang ideal untuk dikonsumsi
sebagai bahan pemenuhan gizi lemak adalah lemak yang mempunyai ratio PUFA/SFA
> 4.PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid,
Asam Lemak Tidak Jenuh Rantai Banyak) merupakan asam lemak yang bersahabat
karena mempunyai efek hipokolesterolemik. Sedangkan SFA (Saturated Fatty Acid, Asam lemak Jenuh) merupakan asam lemak jahat
karena bersifat aterosklerogenik.
Lemak dan minyak mempunyai beberapa jenis diantaranya adalah
sebagai berikut :
a.
Minyak
goreng
Minyak goreng yang berfungsi sebagai penghantar panas,
penambah cita rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan. Minyak goreng
ketika digunakan untuk menggoreng akan mengalami proses hidrolisis Gliserol. Dimana
gliserol oleh panas akan dihidrolisis menjadi akrolein dan air. Dalam beberapa
hal hasil hidrolisis ini akan mengalami oksidasi menjadi asam lemak teroksidasi
yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Lemak dan minyak yang baik untuk
digunakan sebagai minyak goreng adalah :
1.
Oleostearin
dan oil yang bersumber pada lemak sapi yang diproses dengan cara rendering pada
suhu rendah. Lemak yang dihasilkan dipertahankan pada suhu 32⁰C sehingga terbentuk Kristal
2.
Lemak
nabati yang dihidrogenasi dengan titik cair 35-40⁰C
b.
Mentega
Mentega merupakan emulsi air dalam minyak dengan kira-kira
18% air terdispersi didalam 80% lemak dengan sejumlah kecil protein yang
bertindak sebagai zat pengemulsi.
c.
Margarin
Margarin juga merupakan emulsi air dalam minyak>Lemak yang
digunakan berasal dari lemak hewani atau nabati, seperti lemak babi dan sapi. Sedangkan
lemak nabati yang digunakan adalah minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak
kedelai dan minyak biji kapas.
d.
Shortening
/Mentega Putih
Merupakan lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan
kestabilan tertentu. Umumnya berwarna putih, bahan ini dieroleh dari hasil
campuran dua atau lebih lemak atau dengan cara hidrogenasi. Mentega ini dapat
digunakan pada pembuatan cake dan kue yang dipanggang. Fungsinya adalah untuk
memperbaiki cita rasa, struktur, tekstur keempukan, dan memperbesar volume kue
atau roti. Berdasarkan pada pembuatannya, ada tiga macam shortening yaitu Compound,hydrogenated,
dan high ratio shortening.
e.
Lemak
gajih
Merupakan lemak yang diperoleh dari jaringan lemak ternak
sapi atau kambing, terdapat pada rongga perut. Biasanya akan menghasilkan lemak
gajih yang bermutu tinggi. Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya
ketengikan yang disebabkan oleh auto-oksidasi asam lemak tidak jenuh akibat
pemanasan yang akan membentuk hidroperoksida dan radikal bebas. Bau tengik yang
muncul disebabkan oleh panas menjadi keton yang volatile.Untuk mencegah
ketengikan dalam proses yang menggunakan minyak atau lemak jaringan menggunakan
wadah dari besi (Fe) atau tembaga (Cu), karena keduanya dapat menyebabkan
oksidasi. Disamping itu juga dapat digunakan antioksidan seperti vitamin E,
fosfatida, asam askorbat, dan lain sebagainya.
2.3
Klasifikasi dan sifat Lipid
Senyawa-senyawa
yang termasuk lipid dapat dibagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa cara
penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar, yaitu
:
Klasifikasi
lipid menurut Bloor ada 3 antara lain :
1.
Lipid Sederhana
Lipid
Sederhana merupakan senyawa ester asam lemak dengan berbagai alkohol, sedangkan
lemak merupakan ester dalam asam lemak dengan gliserol. Lemak cair disebut
minyak, Malam /wax : senyawa ester asam lemak dengan alkohol monohidrat.
2.
Lipid Kompleks
Lipid
Kompleks merupakan senyawa ester asam lemak yang mengandung gugus lain
disamping alkohol dan asam lemak. Fosfolipid : selain mengandung asam lemak dan
alkohol, juga mengandung residu asam fosfat. Glikolipid : mengandung asam
lemak, sfingosin, karbohidrat,Sulfolipid, aminolipid dan lipoprotein.
3.
Derivat lipid (Asam
lemak, gliserol, steroid,aldehid,keton, vitamin larut lemak (ADEK),hormon
Aligliserol (gliserida), kolestrol dan ester kolesteril, tidak bermuatan Lipid
Netral
Disamping
itu berdasarkan sifat kimianya yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua
golongan besar, yaitu lipid yang dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu lipid yang dapat disabunkan, yakni yang
dapat dihidrolisis dengan basa contohnya lemak dan lipid yang tidak dapat disabunkan contohnya adalah steroid. Lipid
seperti lilin (wax), lemak,minyak,
dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam
lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandung asam
leemak dan tidak dapat dihidrolisis.Sebagian besar lemak dan minyak dialam
terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol yang
terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat suatu asam lemak
dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama
Trigliserida adalah sebagai zat energi, lemak disimpan di dalam tubuh dalam
bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel
lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta
melepasnya ke dalam pembuluh darah oleh sel-sel yang membutuhkan
komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi,
karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Kolestrol adalah
jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolestrol merupakan komponen
utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan
saraf. Kolestrol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen
penting seperti Vitamin D (untuk membentuk dan mempertahankan tulang yang
sehat), hormone seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu
(untuk fungsi pencernaan).
Lipid
memiliki reaksi kimia yang khas, antara lain :
1.
Hidrolisis
Hidrolisis
Lipid seperti triasilgliserol dapat dilakukan secara enzimatik dengan bantuan
lipase, menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol.Sifat lipase pancreas dapat
dimanfaatkan yang lebih suka memecahkan ikatan ester pada posisi 1 dan 3
daripada posisi 2 dari triasilgliserol.
2.
Penyabunan
Hidrolisis
lemak oleh alkali disebut peyabunan, yang dihasilkan adalah gliserol dan garam
alkali asam lemak yang disebut sabun.
3.
Penguraian (kerusakan,
ketengikan ) Lipid
Ketengikan
adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak pada lemak. Penyebabnya
antara lain auto oksidasi, hidrolisis dan kegiatan bakteri. Oksigen udara
dianggap menyerang ikatan rangkap pada asam lemak untuk membentuk ikatan
peroksida. Dengan demikian bilangan yodium turun, walaupun sedikit asam lemak
bebas dan gliserol dilepaskan.Timbal atau tembaga mengkatalisis ketengikan. Mengasingkan
oksigen atau menambah zat antioksidan menghambat proses ketengikan. Radikal-radikal
bebas dihasilkan selama pembentukan peroksida, dna ini dapat merusak
jaringan-jaringan hidup kecuali terdapat antioksidan, misalnya tokoferol
(Vitamin E) yang bereaksi radikal-radikal bebas.
2.4
Sifat Fisik dan Kimia Lipid
Sifat-sifat fisika Lipid yaitu tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa, berat jenis lebih besar dari air,
tidak mudah larut dalam air, untuk ekstraksi minyak eteris pada pembuatan
parfum. Sedangkan sifat kimianya adalah dapat terjadi rancidity (tengik);
dihidrolisa oleh pemanasan tinggi; hidrogensi minyak; transesterifikasi. Lipid
berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit larut
dalam air dan dapat diekstraksi dengan pelarut non-polar seperti khloroform, eter,
benzene, heksana, aseton dan alkohol panas. Dimasa lalu, lemak bukan merupakan
subjek yang menarik untuk riset biokimia, karena kesukarannya dalam meneliti
senyawa yang tidak larut dalam air dan berfungsi sebagai cadangan energi dan komponen
struktural dari membran, lemak dianggap tidak memiliki peranan metabolik
beragam seperti yang dimiliki biomolekul lain, contohnya karbohidrat dan asam
amino. Namun dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan dari
riset biokimia, khususnya dalam penelitian molekuler mengenai membran. Pernah
diduga sebagai struktur lembam (inert), dewasa ini membrane dikenal secara
fungsional sebagai dinamik dan suatu pengertian molelkular dari fungsi
selularnya merupakan kunci untuk menjelaskan berbagai komponen biologi yang
penting, contohnya sistem transport aktif dan respon seluler terhadap rangsang
luar. Jaringan bawah kulit disekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal
mengandung banyak lipid terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan
otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira sebesar 7,5-30%. Suatu asam
lemak merupakan suatu rantai hidrokarbon dengan suatu gugusan karboksil
terminal, telah diidentifikasi lebih dari 70 asam lemak yang tersedia di alam. Walaupun
asam lemak berantai pendek, contohnya asam lemak berantai empat atau enam
adalah lazim ditemukan, namun triasilgliserol utama pada tumbuh-tumbuhan
memiliki asam lemak dengan jumlah atom karbon genap, dengan panjang 14 hingga
22 karbon. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan ganda C=C dalam strukturnya,
sementara asam lemak tidak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda, yang
kadang-kadang berada dalam konfigurasi geometris cis. Asam lemak tidak jenuh
paling melimpah memiliki satu atau dua ikatan ganda (masing-masing, asam lemak
monoenat dan dienoat) namun, asam lemak olefenik dengan tiga (trienoat) dan
empat (tetraenoat) ikatan ganda juga ditemukan secara alamiah.
2.5
Fungsi Lipid
Lemak mempunyai fungsi yang cukup banyak, fungsi tersebut
terbagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi utama dan fungsi lainnya
1.
Fungsi
Utama :
a.
Sebagai
penghasil energi, dimana tiap gram lemak menghasilkan sekitar 9 sampai 9,3
kalori. Energi yang berlebihan dalam tubuh disimpan dalam jaringan adipose
sebagai energi potensial.
b.
Sebagai
pembangun/pembentuk susunan tubuh
c.
Pelindung
kehilangan panas tubuh
d.
Sebagai
penghasil asam lemak essensial
e.
Sebagai
pelarut vitamin A,D,E, dan K
2.
Fungsi
lainnya
a.
Sebagai
pengelumas diantara persendian
b.
Sebagai
penangguh perasaan lapar sehubungan dengan dicernanya lemak lebih lama
c.
Sebagai
pemberi cita rasa dan keharuman yang lebih baik pada makanan
d.
Sebagai
agen pengemulsi yang akan mempermudah transpor substansi lemak keluar masuk
melalui membran sel.
e.
Sebagai
precursor dari protaglandiun yang berperan mengatur tekanan darah, denyut
jantung dan lipolisis.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulaan
Adapun
kesimpulan dari makalah ini adalah
1.
Lipid adalah nama suatu
golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam
yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau
tidak larut dalam air.
2.
Jenis dan sumber Lipid Yaitu
asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh poli.
3.
Fungi utama lipid yaitu
sebagai penghasil energi, pembangun/pembentuk
susunan tubuh, pelindung kehilangan panas
tubuh, penghasil asam lemak essensial dan sebagai pelarut vitamin
A,D,E, dan K. Sedangkan, untuk sifat-sifat fisika Lipid yaitu tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa, berat jenis lebih besar dari air,
tidak mudah larut dalam air, untuk ekstraksi minyak eteris pada pembuatan
parfum. Sedangkan sifat kimianya adalah dapat terjadi rancidity (tengik);
dihidrolisa oleh pemanasan tinggi; hidrogensi minyak; transesterifikasi.
3.2
Saran
Dalam penyusunan makalah ini Penulis
mohon dengan sangat masukan dan kritikan dari Bapak Dosen agar menjadi lebih
baik lagi, karena dalam penyusunan makalah ini kami, mungkin banyak kata atau
penulisan kata yang salah.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiyanto Agus Krisno. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang : Penerbit UMM press.
Ngill, Yohanes. 2010. Biokimia
Dasar. Bandung : Rekayasa Sains.